Rabu, 29 Oktober 2008

cerpen

pangeran bronies

Berhari-hari lamanya kami perang dingin, bahkan kami sepakat untuk putus tapi ternyata…

“ aku ga bisa jauh dari kamu” ujar kami bersamaan di telepon.

Dan ujung-ujungnya kami rujuk. Rujuk? Hehehe… kayak orang baru cerai aja. But itulah kenyataannya… kami memang tidak bisa berjauhan. Berpisah selama satu hari bagaikan seabad lamanya… cie hiperbola banget ya !

Walaupun begiru kami harus menyiapkan diri untuk berpisah sewaktu-waktu. Ya… kami tidak mungkin selamnaya bahagia bersatu dalam cinta yang terlarang ini. Entah besok atau besok-besoknya lagi tunanganku dan pacarnya akan tahu tentang hubungan ini.

“keluar yuk” ajaknya

“keluar? Untuk apa?” tanyaku

“untuk merayakan kembalinya kamu dalam hidupku…” rayunya

“ga usah dirayain”

“ayo donk… ya itung-itung kita ketemuan setelah satu bulan kurang satu hari lamanya kita tidak bertemu”

aku tertawa geli

“kita ketemuanditempat jemuran aja ya…”

“ah males. Aku Cuma bisa melihat wajah kamu dari jauh. g bisa melihat senyum manis kamu dengan jelas…”

“kamu lihatnya pake teropong donk biar jelas”

“yang kelihatan Cuma wajahnya. Percuma donk…”

“ya udah kamu aja deh yang kesini”

“caranya…?” tanyanya penasaran

“kamu naik ke atap asrama kamu lalu loncat kesini”

“trus kita bisa ketemuan?”

“habis itu aku akan teriak MALING-MALING biar kamu dihajar sama teman-temanku hihihi…”

“ye… kirain serius”

kami berdua tertawa dalam canda.

“seandainya aku benar-benar loncat kesitu sekarang, gimana?” tanyanya dengan nada serius.

“ya… silahkan. Tapi jangan salahin aku kalau habis dari tempat ini, kamu g akan bisa balik lagi kasrama putra”

“kenapa?”

“karena kamu akan kami jadikan Sandra. Kalau pingin kamu kembali, anak-nak putra harus menebus dengan uang satu milyar.hehehe...”

“huh dasar penculik”sungutnya kesal, tapi tak beberapa lama kemudian suaranya melembut “benar-benar peculik hatiku…”

lagi-lagi kami tertawa.

Seharian kami ngobrol tanpa seorangpun yang mengganggu. Walaupun aku hanya bisa mendengarkan suaranya lewat handphine, tapi aku merasa dia duduk disampingku, membelai rambutku dan membisikkan untain kata cinta ditelingaku…

“gimana donk saying…”

“gimana apanya cinta?”

hehehe… rayuandibalas dengan rayuan. Impas kan?

“besok kita ketemuan ya…” rajuknya seperti anak kecil yang meminta permen pada ibunya. “ ayo donk… ini untuk memperingati kembalinya kamu dalam kehidupanku…”

“tadi aku kan sudah bialng saying. Kita g usah merayakan”

“tapi aku pingin ketemuan sama kamu…”

“aduh…manjanya. Pacarnya gelapnya siapa sih?” godaku. “ya udah deh… besok kamu tunggu aku di taman kota ya”

“kok ditaman kota?” keluhnya “disana kan banyak anak kecil…”

“justru karean itu. Kalau kita emilih bertemu ditemapat nongkrongnya remaja seumuran kita, disana pasti banyak teman-teman kita. Kamu mau kita ketahuan?”

“iya juga ya.”gumamnya mengiyakan “aduh… kamu cerdas banget sih saying? Aku jadi tambah cinta nih ma kamu…” rayunya.

“huh… dasar! Ya sudah sekarang kamu tutup teleponnya”

“kenapa? Aku kan masih pingin ngobrol sama kamu…”

“tapi ini sudah jam satu sayang, kamu butuh istirahat. Aku gg mau besok waktu kita ketemua, kamu ngantuk berat dan tertidur ditaman”

“ya udah deh aku tidur… tapi, tidurnya ma kamu ya sayang…”

“huh dasar!”

“iya. ini juga dah mau tidur. Kamu juga tidur ya…”

“iya…”

“I love u…”

“i love u too…”

“…”

“…”

“emuach…”

Tut tut tut. Huh akhirnya ditutup juga nih telepon! Capek juga ya ternyata pacaran sama bronies, serasa pacaran sama adik sendiri. Mau apa-apa harus dikasih tahu dulu, mau apa-apa harus disuruh dulu…

Senang juga sih bisa memanjakan seseorang yang kuta sayangi tapi ruginya aku ga bisa bermanja-manja sama dia. Tapi aku manjanya sama Zerry and Septian…hehehe dasar playgirl!

Biarin deh aku begini… waktuku tinggal sebentar lagi untuk merasakan kasih sayang dari orang-orang yang ada dikeitarku karena sebentar lagi…

“Eqa!!!!!!!!!”

suara halilintar, gelas pecah, kereta api berjalan, ember bocor dan omelan nenek lampir bercampur menjadi satu. Pernah dengar?

“uhhhh berisik banget!” sungutku kesal bukan main. Pasti deh itu suara nini pellet!

“kamu tuh ngapain malam-malam begini sembunyi dijemuran?”

Tuh kan apa gue bilang. Si nini pellet lagi kumat penyakitnya… kapan sih penyakit ngomelnya tuh sembuh?!

“siapa yang sembunyi?” elakku tidak terima.

“trus ngapain kamu ksni? Mau nyuri baju jemuran ya?”

ih kapan sih dia dapat hidayah? Bawaanya kok su’udzon terus ma orang!

“siapa juga yang mau nyuri baju jemuran! Aku ketempat ini hanya untuk nelpon kok. Kamu sendiri kan yang bilang, kalo malam, jangan nelpon dikamar, bikin berisik, teman-teman pada ga bisa tidur! ya udah aku nelpon disini aja” belaku

“nelpon siapa? Selingkuhan kamu ya?huh dasar ga tahu malu, kamu kan sudah punya tunangan tapi masih tebar pesona keman-mana!”

Aku hany bisa diam, tak melayani ocehannya karena itu memang benar adanya. Ferdy hanya lah selingkuhanku. Tapi, untuk apa ani ikut campur? Atau jangan-jangan sedari tadi dia menguping pembicaraanku dengan Ferdy ditelepon? Kalau itu benar, aku g akan tinggal diam bila kehidupan pribadiku diselidiki oleh orang yang berbahaya seperti Ani!

“itu benar kan?!dasar cewek ga setia! Kamu g bakat jadi istri sholekhah! Kamu…”

“sudah selesai menghinaku?! Potongku cepat “kamu piker kamu cewek paling setia sedunia akhirat? Kamu piker anak-anak satu sekolah ga tahu aklau kamu pernah selingkuh dengan kak langit waktu masih pacaran sama kak Jordan?”

dia terdiam mendengar sindiranku yang menyudutkannya. Benar atau tidaknya berita tu, biarlah dia sendiri yang menjawabnya. Melihatnya terdiam, aku segera menuju kamar tidurku, membaringkan tubuhku diranjang, meutup mataku dan terbang ke alam mimpi. Dan malam ini aku bermimpi bertemu Ferdy…pangeranku.

Oh my God… sampai kapan kegilaan ini akan berlanjut?!

rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

“cantik sekali…” puji aurel ketika melihatkusedang berdiri didepan cermin. Yup hari ini aku harus tampil secantik-cantiknya didepan Ferdy.

“makasih” balasku sambil tersenyum pada teman terbaikku yang lugu itu “aku cocok tidak memakai baju ini?” tanyaku sambil berputar didepannya.

“iya… kamu cocok sekali. Seperti putrid”

“putri apa?”

“putri yang sering diceritakan di dongeng pengantar tidur” katanya.

Waduh… sindrom masa kecil nih?

“ngomong-ngomong kamu mau kemana? Mau menemui pangeran? Ya?”

iya… pangeran bronies. Aku tersenyum tanpa sadar.

“ih ditanya kok malah senyam-senyum sendiri?”

“iya aku mau bertemu dengan pangeranku…”

“sama tunangan kamu?”

Ha? Pangaran? Dia bukan pangeran! Dia datuk maringgih! Usia sudah 37 tapi nikahnya ingin dengan cewek berumur 18 tahun!

“bukan! Dan kuharap dia tidak akan mengajakku bertemu denganya!” cetusku kesal.

“maaf, aku pikir kamu sudah mencintainya…”

“mencintainya?! Bagaimana bisa aku mencintai orang seperti dia?! Sama tidak mungkinnya siti nurbaya mencintai datuk maringgih!”

“eh ada berita seru”

Tiba-tiba melly sibigos nomer wahid di asrama putrid masuk kekamarku. Mau bawa gossip apalagi dia? Semoga bukan gossip tentang diriku.

“ada berita apa?” teman-teman sekamarku yang suka dengan perkembangan gossip mendekati melly untuk mendengar gosip darinya. Ih inikah yang namanya cewek? Mereka ga akan bisa berhenti bergosip ria. Pantas saja ustadz zaenal bilang bahwa penghuni neraka terbanyak adalah kaum cewek. Karena kebanyakan kaum cewek ga bisa menjaga omongan alias ember, kedua cewek tuh banyak yang memamerkan auratnya. Dan yang terakhir, banyak istri yang ga nurut sama suaminya.

Kalau yang pertama , aku bisa menjaganya. Aku ga suka bergosip, oleh karena itu banyak teman sekamarku yang mengatakan aku cewek kuper karena jarang kumpul dengan merek. Bukannya aku membatasi pergaulanku dengan mereka atau sombong tapi kalau para cewek berkumpul jadi satu, yang dibahas pasti aib orang lain. Ujung-ujungnya…GOSIP. Digosok makin sip. Lagipula aku sudah pernah merasakan sakitnya jadi bahan gosip satu asrama gara-gara melly mergokin aku bertemu dengan tunanganku di kantor kepala sekolah. Sejak kejadian itu aku melarang datuk maringgih menginjakkan kaki ditempat aku menuntut ilmu ini.

Yang kedua? Aku sempat berpikir untuk memakai jilbab untuk menutupi kepalaku. Kata ustadz zaenal rambut termasuk aurat bagi kaum cewek. Tapi, aku masih ingin bersenang-senang, masih pingin nakal-nakal dulu. Hehehe… lagian lucu kan pacaran dengan cowok yang berbeda tapi pakai jilbab. Apa kata dunia? Yah walaupun sekarang tidak kurang cewek yang nenodai jilbab mereka dengan kemaksiatan. Aku masih ingat dengan jelas ketika Septian mengajakku didiskotik, ternyata masih ada cewek berjilbab yang turun kelantai dansa. Yang paling parah, aku pernah dengar berita, ada seorang cewek berjilbab yang ML ma pacarnya ditepi pantai, naasnya adegan menjijikkan itu terekam oleh handycam seseorang yang tak sengaja menyaksikan ulah mereka. Karena alasan itulah, aku ingin memakai jilbab hatiku dulu baru deh jilbab kepalaku. Tapi kapan??? Nunggu dapat hodayah kaleee ya? Hehehe…

Yang ketiga? Menurut sama suami? Kayaknya ga mungkin! Aku ga akan nurut sama orang yang sudah memaksaku menerima pinangannya! Bahkan kalau perlu aku akan membuatnya menyesal karena sudah menikahiku! Sadis? Itus udah sepantasnya dia terima! Karena dia aku sudah tidak bisa bermimpi tentang pernikahan ala Cinderella. Karena dia pula aku sudah tidak bisa lagi bertemu dengan pangeran impianku, cinta sejatiku!

Ngomong-ngomong aku kok jadi ingat omongan ani kemarin malam.

"dasar cewek ga setia! Kamu g bakat jadi istri sholekhah!”

Hah! Kalau aku ga bisa jadi istri sholikhah? Tempatku dineraka donk? Huaaaaaaaaaaa…. G MAU!!!!!!!!!!

Tapi gimana caranya jadi istri sholikhah? Menurut dan setia sama suami? Wah itu dia yang sulit bukan main. Aku kan benci bukan setengah hidup sama calon suamiku! Apa aku memang g bakat jadi istri sholikhah?

“eh dengar deh teman-teman. Kalian tahu ga adik kelas kita yang ada di asrama putra yang pintar menyanyi itu lho?”

melly membuka topik gosip sebagai pemanasan.

“siapa?” tanya mereka bersamaan seperti paduan suara.

“huh… masa kalian ga tahu!” sungutnya sebal.

“ diasrama putra banyak yang jago nyanyi. Ada sandy, Kevin, jovan trus…”

mereka mulai menebak satu persatu cowok di asrama putra yang terkenal dengan suara emas.

Ferdy juga jago menyanyi. Tapi dia hanya bernyanyi untukku, ya hanya untukku! Duh kok tiba-tiba saja aku jadi posesif banget? Biarin! FERDY, U ARE MINE!

“Ferdy?” tebak salah seorang dari mereka.

“yup benar!” melly mengiyakan. Aku terkejut bukan main. Astaga? Kupikir Ferdy taka akn jadi target gosip karena dia cowok pendiam ternyata…

diam-diam aku memasang telinga menguping pembicaraan mereka.

“dia ternyata jadian sama… “

“sama siapa?”

“huh… kalau ada oranmg ngomong, dengerin! Jangan dipotong!” cetus melly mayun.

Aduh mel, cepat donk aku jadi penasaran nih! Jangan-jangan semua anak-anak udah tahu alau aku dan Ferdy…

“dia jadian sama Vivian, adik kelas kita pinter nari balet itu lho”

Blug!


Tidak ada komentar: