Rabu, 28 April 2010

Tangisku...

Tuhan...
aku seorang Hamba yang terdampar
di hina dan dikucilkan
diriku kini terbelenggu oleh penderitaan
aku telah menanggung kepedihan yang tak tertangguhkan
kepedihan yang menusuk jasad dan batinku
hak kebebasanku terampas
akan kutanggung segala kesakitan ini
aku telah sbar menerima
dan kutahankan semua
tetapi jika datang penderitaan yang lebih menyakitkan dari yang kualami
maka ia kan meluakai jiwaku
dan mengikis kesabaranku
Tuhan...
sisa kesabaranku teramat sedikit...
Tuhan adakah kebimbanganku ini akan mengubah pandangan-Mu terhadapku?
Adakah Kau masih menyukaiku?
Adakah Engkau menerima munajatku semalam?
jika Engkau menerimanya, aku sangat bahagia.
tapi jika Engkau menolaknya, aku akan terus bersabar.
aku akan terus bersungguh-sungguh
menghadapkan diriku pada-Mu
selagi Engkau masih memberi hidup untukku
aku akan mendatangi-Mu
dan selalu berusaha
agar aku sampai didepan pintu-Mu
sekira-Nya Engkau mengusir dan menghalauku
aku tetap tidak akan meninggalkan-Mu
karena aku sangat mencintai-Mu

mahligai di atas pasir

siapapun wanita didunia ini tak ingin menjadi janda...
janda...
begitupun aku!
aku sama sekali tak ingin bercerai!
tapi apa hendak dikata.
kami sudah tak ada kecocokan.
selama ini aku sudah bersabar menerima semuanya.
berusaha mencintai
berusaha mengabdi
berusaha mengalah
berusaha
berusaha dan terus berusaha meski aku selalu disalahkan dan disudutkan!
kenapa harus aku?!
kenapa bukan dia yang usianya lebih dewasa?
kenapa tak ada yang membelaku!
bahkan keluaragaku sendiri!
perceraian ini, semua adalah salahku!
mungkin ini semua adalah kesalahanku
yang tak bisa menolak dengan tegas pernikahan ini!
tapi aku hanya ingin jadi anak yang berbakti
aku mengira suamiku orang yang baik hati
kenapa dia begitu indah diawal?
rumah tangga kami begitu rapuh
tanpa cinta
tanpa percaya
tanpa toleransi
tanpa...
aku sudah bosan mengalah
mengalah
dan mengalah!
aku juga punya hati!
aku juga punya keinginan
aku juga punya cita-cita
Tuhan berilah aku kasabaran untuk menghadapi semua ini...